Fajar Yehuda
19 Juni 2010
Judul artikel: Peristiwa-peristiwa dibalik kelahiran Yesus Kristus
Berbagai tafsiran mengenai waktu kelahiran Yesus telah diberikan dan tanggal 25 Desember kemungkinannya bukanlah waktu yang tepat, bahkan beberapa orang menuduh bahwa merayakan natal pada tanggal 25 Desember sama dengan menyembah dewa kafir orang Romawi. Menurut saya segala macam tafsiran-tafsiran mengenai kapan kelahiran Yesus tidaklah dapat kita tolak sepenuhnya karena persoalan tentang tanggal itu bukanlah hal yang penting bagi pertumbuhan iman kita, yang terpenting adalah apakah kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi dan hidup dalam ajaran kasih-Nya?
Manakah menurut anda yang lebih penting: memiliki KTP (ID card) yang menyatakan tanggal kelahiran kita beserta label agama yang disebut Kristen ATAU memiliki iman yang menyatakan bahwa Yesus Kristus telah lahir di dalam hati kita sebagai Tuhan dan Juruselamat? Kalau saya sih lebih memilih pilihan kedua.
Kita harus mengetahui beberapa fakta yang harus dicamkan. Pertama, kita tahu bahwa kebudayaan Yahudi melarang untuk merayakan hari kelahiran karena hal itu merupakan kebiasaan orang-orang kafir pada zaman itu. Kedua, Perjanjian Baru tidak memberikan data-data yang jelas mengenai waktu kelahiran-Nya. Ketiga, Perjanjian Baru hanya menyebutkan bahwa Yesus Kristus dilahirkan di Betlehem dan itu terjadi lebih dari 2000 tahun yang lalu. Keempat, KTP (ID card) belum berlaku pada zaman itu.
DAFTAR ISI:
I. KAPAN YESUS DILAHIRKAN?
II. KALENDER IBRANI: Bulan Adar; bulan Kislev
III. MENGUNGKAP PERISTIWA SENSUS
IV. PEMERINTAHAN KIRENIUS
V. MIGDAL-EDER
VI. BAYI YESUS ATAU YESUS KECIL?
VII. BINTANG BETLEHEM
Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati kita semua! =)
========================================================
========================================================
========================================================
I. KAPAN YESUS DILAHIRKAN?
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus:
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu adalah Maria.
(Lukas 1: 26)
Lukas 1: 26, menyatakan bahwa berita tentang kelahiran Yesus diterima oleh Maria di Nazaret pada bulan yang keenam. Lalu apakah bulan keenam itu? Orang Yahudi memiliki dua (2) system kalender; pertama adalah Kalender keagamaan (the religious year), kedua adalah Kalender sipil (the civil year). Dibawah ini adalah urutan nama-nama bulan dalam setahun dalam masing-masing kalender Ibrani:
KALENDER KEAGAMAAN:
1) Nisan 2) Iyar 3) Sivan 4) Tammuz 5) Av 6) Elul
7) Tishrei 8) Cheshvan 9) Kislev 10) Tevet 11) Shevat
12) Adar (Adar II – khusus dalam tahun kabisat)
KALENDER SIPIL:
1) Tishrei 2) Cheshvan 3) Kislev 4) Tevet 5) Shevat
6) Adar (Adar II – khusus dalam tahun kabisat) 7) Nisan 8) Iyar 9) Sivan
10) Tammuz 11) Av 12) Elul
Dalam bulan yang keenam malaikat Gabriel memberitahukan kabar tentang kelahiran Yesus Kristus kepada Maria. Bulan keenam dalam kalender keagamaan adalah Elul yang jatuh sekitar bulan September, sedangkan bulan keenam menurut kalender sipil adalah Adar yang jatuh sekitar bulan Maret. Apabila bulan keenam yang dimaksudkan Lukas adalah Elul maka kemungkinan kelahiran Yesus akan jatuh sekitar bulan ketiga, yaitu Sivan (sekitar bulan Juni), akan tetapi jika bulan keenam yang dimaksudkan Lukas adalah Adar maka kemungkinan kelahiran Yesus akan jatuh sekitar bulan ketiga, yaitu kislev (sekitar bulan Desember).
Kita terlebih dahulu perlu menyadari bahwa jawaban yang diberikan malaikat Gabriel atas semua pertanyaan Maria (lih. Luk.1:30-35) menyiratkan kehamilan yang akan terjadi sekaligus menjelaskan bahwa Anak yang segera dikandungnya itu bukanlah Mesias duniawi yang hanya diangkat oleh Allah sebagai anak-Nya (bnd. 2 Sam 7:12-14) tetapi sungguh-sungguh Anak Allah, sebab malaikat Gabriel memberikan penjelasan bahwa Anak itu “kudus” (suci), yakni ilahi.
Menurut kalender keagamaan, apabila kehamilan Maria dimulai pada bulan Elul (September), maka kelahiran Yesus akan jatuh pada bulan Sivan (Juni). Sedangkan menurut kalender sipil, apabila kehamilan Maria dimulai pada bulan Adar (Maret) maka kelahiran Yesus akan jatuh pada bulan Kislev (Desember). Dua jenis penafsiran ini menurut saja adalah yang sangat tepat sebab kita tidak mempunyai lagi keterangan-keterangan yang lebih valid untuk menafsirkannya, sekalipun ada, itu hanya memberikan variasi lain yang sesungguhnya tidak memberikan faedah apa pun dalam kehidupan rohani kita bersama Yesus Kristus.
Beberapa ratus tahun sebelum malaikat Gabriel memberitahukan berita tentang kelahiran itu kepada Maria, nabi Yesaya telah menubuatkan:
Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
(Yesaya 7: 14)
Banyak orang memprediksi bahwa adalah tidak mungkin bahwa Yesus dilahirkan sekitar bulan Kislev ataupun kemungkinan lainnya Tevet, sebab para gembala di sekitar Betlehem tanah Yudea (sekarang Palestina) tidak menggembalakan domba-dombanya pada musim dingin dimana sering terjadi hujan. Oleh karena alasan itulah maka ada beberapa orang yang menghakimi bahwa perayaan natal pada bulan 25 Desember sama dengan perayaan kafir Sol Invictus (menyembah matahari yang selalu muncul dari kegelapan musim dingin). Untuk menjelaskan tentang aktivitas para gembala ini kita akan membahasnya di bagian V yang berjudul Migdal Eder.
Dalam bagian ini, kita akan membahas tentang prediksi kelahiran Yesus berdasarkan kalender sipil Ibrani, yang menyatakan bahwa pemberitaan tentang kelahiran Yesus datang pada bulan Adar (bisa juga Adar II) dan kelahiran Yesus kemungkinan besar jatuh 9 bulan berikutnya, yaitu sekitar bulan Kislev (bisa juga awal Tevet). Nanti kita akan membahas mengenai bulan Adar dan Adar II beserta bulan Kislev.
Malaikat Gabriel mengabarkan kabar itu kepada Maria pada bulan keenam (Adar) namun yang menjadi pertanyataan selanjutnya adalah mulai kapankah pembuahan ajaib itu terjadi di dalam rahim Maria oleh karena Roh Kudus Allah? Sebab apabila hal ini terjadi beberapa minggu setelah kabar itu berarti kehamilan hari pertama Maria dimulai pada bulan ketujuh (Nisan) maka kelahiran Yesus akan jatuh pada bulan keempat (Tevet). Namun sebaliknya, seandainya kehamilan hari pertama Maria terjadi beberapa hari pada bulan yang sama (Adar) maka kelahiran Yesus akan jatuh pada bulan ketiga/sembilan (Kislev).
Dalam Lukas 1: 5-25, kita mengetahui bahwa waktu kehamilan Elisabet terjadi beberapa hari kemudian setelah malaikat Gabriel menyampaikan kabar itu kepada Zakharia. Anak yang dikandung Elisabet itu berbeda dengan anak yang dikandung oleh Maria. Anak yang dikandung Maria adalah Anak Allah Yang Mahatinggi sedangkan anak Elisabet adalah buah cintanya dengan suaminya namun telah diurapi oleh Roh Kudus sejak dari kandungan. Kisah kehamilan Elisabet yang tadinya ia adalah perempuan mandul, sama dengan apa yang dialami oleh Sara, isteri Abraham (lih. Kej. 21: 1-7) dan Hana, ibu dari nabi Samuel (lih. 1 Samuel 1: 1-20).
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya mengandung… (Luk. 1: 24, LAI TB)
And after those days his wife Elisabeth conceived,… (Luk. 1: 24, KJV)
Beberapa hari (kurang dari 10 hari) setelah pemberitaan kabar itu, Elisabet dinyatakan mengandung lalu ia tidak tampil di muka umum selama 5 bulan (Luk.1:24), lalu satu bulan kemudian, malaikat Gabriel datang kepada Maria pada bulan Adar, ia menyatakan bahwa usia kandungan Elisabet sudah 6 bulan (Luk. 1:36), lalu beberapa hari setelah itu Maria pergi ke rumah Elisabet dan tinggal disana selama 3 bulan kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin (Luk. 1: 56-57). Dari keterangan yang ditulis Lukas, kita akhirnya mengetahui bahwa Yohanes pembabtis ada dikandungan Elisabet selama 9 bulan lebih beberapa hari (kurang dari 10 hari).
Berdasarkan bukti-bukti diatas kita juga dapat menyimpulkan bahwa kehamilan hari pertama Maria pasti juga terjadi beberapa hari setelah malaikat Gabriel memberikan kabar itu pada bulan Adar, jadi kelahiran Yesus jatuh pada bulan Kislev, namun oleh karena pada zaman itu (Sebelum kehancuran Yerusalem oleh Romawi tahun 70M) perhitungan hari kalender Ibrani masih belum teratur maka kemungkinan lainnya adalah Yesus dilahirkan pada bulan Tevet sebab ada kemungkinan bahwa posisi Kislev dapat maju sehingga Tevet menduduki posisi Kislev demikian juga seterusnya dengan bulan yang lain. Terlepas dari semua permasalahan mengenai perhitungan bulan dalam kalender Ibrani yang rumit, ada satu hal yang kita harus pahami bahwa Lukas adalah seorang dokter jadi tidaklah mengherankan apabila ia mencatat peristiwa mengenai persalinan dalam tulisannya. Bukti ini menunjukan keaslian karya dari si penulis kitab Injil ini.
============================================================
============================================================
II. KALENDER IBRANI
Dalam kalender solar (kalender Masehi/Gregorian) ada konsep mengenai tahun kabisat. Dalam tahun kabisat, Februari akan memiliki 29 hari daripada seperti pada biasanya 28 hari. Hal ini terjadi setiap empat tahun sekali. Kalender Yahudi juga mempunyai konsep tahun kabisat juga tetapi sangat berbeda daripada kalender tahun kabisat pada umumnya sebab orang Yahudi menambahkan bulan lain dalam kalender kabisatnya.
Untuk mengerti bagaimana cara kerja kalender tahun kabisat Yahudi, pertama-tama kita harus mendefinisikan sebuah tahun. Dengan penjelasan yang sederhana, setahun berlalu ketika letak matahari di langit kembali ke posisi yang tepat yang mana hal ini berhubungan dengan musim. Setiap hari saat kita keluar rumah, matahari bergeser secara konstan di langit, bergerak naik dan turun, pergeseran letak dari tempat terbitnya di timur dan tempat terbenamnya di barat, dan seberapa tinggi ia bersinar di selatan. Siklus matahari (kalender solar) ini memerlukan 365 hari dan sedikit kurang dari 6 jam.
Tetapi Taurat telah menetapkan bulan-bulan Yahudi dalam setahun berdasarkan pada pergerakan bulan bukan pada matahari (kalender lunar). Bulan dimulai pada setiap awal bulan Yahudi sebagai bulan sabit tipis dan secara bertahap menjadi semakin lebih penuh setiap malam sampai pada akhirnya penuh secara sempurna dan bulat (purnama). Hal ini menandakan pertengahan bulan Yahudi. Lalu bulan purnama itu mulai mengalami pengurangan secara bertahap sampai akhirnya menghilang hanya untuk kemunculannya kembali pada awal bulan baru. Saat bulan pertama kali muncul sebagai bulan sabit tipis hal ini dinamakan bulan baru atau awal bulan baru, dalam bahwa Ibrani dinamakan Rosh Chodes.
Meskipun bulan-bulan dalam kalender Yahudi berlangsung menurut siklus bulan, tahun harus diperhitungkan dengan pertimbangan pada siklus matahari. Alasannya adalah bahwa Taurat, khususnya menyatakan bahwa libur Paskah seharusnya jatuh pada musim semi. Siklus bulan tidak berkaitan dengan musim-musim, tetapi siklus matahari memiliki kaitan itu. Pada musim panas, posisi matahari berada tinggi diatas di langit siang hari tetapi pada musim dingin, posisi matahari adalah rendah. Selama musim semi dan gugur ketinggian posisi matahari apabila diukur berdasarkan posisi pada tengah harinya berada di pertengahan.
Sejak libur Paskah harus di jalankan pada musim semi, kita harus memperhitungkan penghitungan system bulan-bulan dalam suatu cara agar bulan Nisan (yaitu saat Paskah tiba) selalu jatuh pada musim semi. Empat musim menghabiskan 365 ¼ hari, padahal siklus bulan hanya 29 ½ hari. Jika 29 ½ hari kita kali dengan 12 bulan maka kita memperoleh 354 hari dengan sisa 11 hari lebih pendek dari perhitungan tahun berdasarkan siklus matahari. Itu berarti bahwa setiap tahun, bulan-bulan bergerak ke belakang sekitar satu hari dalam sebulan dan dalam 9 tahun, hari-hari libur Yahudi akan jatuh dibelakang perhitungan kalender solar dan musim-musim sekitar 3 bulan. Jika kita membiarkan hal ini terjadi, Paskah akan jatuh pada musim panas dan kemudian dalam beberapa tahun lebih akan jatuh pada musim dingin! Padahal Taurat dengan jelas menyatakan bahwa Paskah harus dirayakan di musim semi.
Oleh karena itu, untuk menjaga agar festival-festival itu tetap berlangsung, maka bulan tambahan ditambah sekali kira-kira dalam setiap 3 tahun saat perbedaan 11 hari itu menjadi sebuah bulan. Bulan tambahan ini ditambahkan setelah bulan Shevat dan sebelum bulan Adar yang terdapat hari raya Purim. Kita sebut bulan tambahan ini “Adar I” dan Adar yang memiliki hari raya Purim di dalamnya disebut “Adar II”. Dengan cara ini, Nisan, bulan dimana Paskah dirayakan, didorong ke belakang kepada letaknya yang benar dalam urutan musim-musim. Sesekali Nisan berada pada letaknya yang benar, lalu semua bulan-bulan yang berikutnya beserta perayaan-perayaannya jatuh pada letaknya yang benar.
Selama masa Bait Suci, bulan-bulan diumumkan berdasarkan pada kesaksian visual dalam Mahkamah Agama Yahudi oleh iman-imam (Sanhedrin). Sejak kehancuran Bait Suci (tahun 70 M), dan kematian imam-imam, orang Yahudi bergantung pada kalender tertentu untuk semua bulan-bulan dan festival-festival. Guru-guru Yahudi yang menyusun kalender ini mengetahui ilmu astronomi dan matematika dan menetapkan kalender ini untuk semua generasi.
Dibawah ini adalah metode kalkulasi mereka:
Siklus tahun kabisat adalah siklus 19 tahunan. Selama periode ini ada 7 tahun kabisat: Tahun ke-3, tahun ke-6, tahun ke-8, tahun ke-11, tahun ke-14, tahun ke-17 dan tahun ke-19 dalam siklus ini adalah tahun kabisat. Kita dapat mengetahui jika suatu tahun adalah kabisat dengan membagi tahun Ibrani yang sedang berlangsung saat ini dengan 19. Jika angka dari hasil pembagian itu adalah salah satu dari nomor-nomor diatas (6,8,11,14,17) atau nol (tempat ke-19), itu adalah tahun kabisat. Contoh: Tahun Ibrani saat ini adalah tahun 5768; Jika kita bagi 5768 dengan 19, kita memperoleh hasil 303 dengan sisa 11, hal ini memberitahukan kita bahwa sekarang adalah tahun ke-11 dalam siklus 19 tahunan. Jadi, tahun kabisat selanjutnya adalah tahun yang ke-14 (tiga tahun selanjutnya).
BULAN ADAR
Adar adalah bulan keduabelas dalam kalender keagamaan Yahudi sekaligus bulan keenamdalam kalender sipil Yahudi. Kata “Adar” berhubungan dengan bahasa Ibrani “strength” (אדיר). Adar adalah bulan keberuntungan bagi orang Yahudi. Mazal (lambang) bulan Adar adalah Pisces (Ikan).
Purim, liburan pada bulan Adar, memperingati suatu “metamorfosis” dari nasib buruk orang Yahudi yang terlihat dengan jelas menjadi suatu kebaikan. “Saat memasuki Adar kami dipenuhi sukacita”. Hari raya Purim adalah suatu hari raya yang sangat special bagi kaum Yahudi karena mereka terbebas dari pembantaian massal yang dirancangkan oleh Haman yang terjadi kurang lebih sekitar tahun 500 SM di Persia ketika raja Ahasyweros di istana Susan. Haman yaitu seorang pembesar dalam istana Susan menginginkan agar bangsa Yahudi di seluruh daerah kekuasaan Persia dimusnahkan. Menurut saya Haman adalah Adolf Hitler-nya zaman itu. Hal ini dilakukan Haman karena ia membenci Mordekhai, seorang Yahudi, yang tidak mau sujud dihadapanya. Namun, berkat ketekunan dan iman ratu Ester (anak angkat Moderkhai), bangsanya yaitu bangsa Yahudi selamat dari pemusnahan massal yang telah direncanakan oleh Haman. Dukacita berubah menjadi sukacita yang besar, dan hari perkabungan menjadi hari gembira karena bangsa Yahudi telah mendapatkan keamanan terhadap musuh-musuhnya.
Bulan ada memiliki pengertian “tertawa”. Tertawa adalah ekspresi dari sukacita yang tak terhingga. Adar adalah bulan yang paling menyenangkan dan penuh kegirangan. Lambang dari “tertawa” dalam Taurat adalah ketika Sara melahirkan Ishak yang dalam kata Ibrani “Ishak” berarti “tertawa”. Berkatalah Sara: Allah akan membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku (Kej. 21: 6). Melahirkan anak pada usia 90 tahun (sedangkan Abraham berumur 100 tahun), setelah mandul dan secara fisik tidak mungkin untuk melahirkan anak merupakan penyaksian mukjizat dan terang ilahi yang muncul dari kegelapan total. Kata. “Mandul” dalam kata Ibrani disusun dari huruf-huruf yang sama (beserta urutannya) seperti halnya kata “kegelapan”.
Agaknya ada sedikit kemiripan antara kabar yang diterima Sara mengenai kehamilannya yang mustahil terjadi karena usianya yang sudah sangat tua dan kemandulannya dengan kabar yang diterima Maria mengenai kehamilannya padahal ia adalah seorang perawan muda (dan anak yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus Allah). Seorang perempuan yang mandul dan seorang wanita perawan (tanpa persetubuhan) diberitakan mengandung merupakan karya mujizat yang hanya dari Allah. Jadi tidaklah berlebihlan apabila kita memiliki suatu kesimpulan bahwa malaikat Gabriel menyampaikan kabar itu pada bulan Adar (atau Adar II). Dalam nyanyian pujian Maria (lih. Luk.1:46-55) kita dapat merasakan makna sukacita bulan Adar secara tersirat.
BULAN KISLEV
Apabila kabar tentang kehamilan Maria yang sesegera mungkin itu diberikan pada bulan Adar berarti Yesus dilahirkan 9 bulan kemudian, yaitu bulan Kislev. Kislev adalah bulan kesembilan dalam kalender keagamaan Yahudi sekaligus bulan ketiga dalam kalender sipil Yahudi. Kislev adalah bulan perayaan Chanukah/Hanukkah. Hanukkah dimulai pada tanggal 25 Kislev dan berakhir pada tanggal 2 atau 3 Tevet. Kislev mengacu pada bulan Desember. Kislev memiliki lambang (Mazal) keshet [panah sagitarius].
Nama “Kislev” berasal dari kata Ibrani untuk “keamanan” dan “kepercayaan”. Ada 2 jenis kepercayaan, yaitu aktif dan pasif. Kedua jenis kepercayaan itu terwujud pada bulan Kislev. Mujizat Hanukkah melefleksikan kepercayaan aktif Hasmonean (sebuah dinasti Yahudi yang merupakan keturunan Matitas (166 SM), yang biasa dikenal sebagai orang-orang Makabe) untuk melawan kerajaan Helenistik dan kebudayaannya. Pengertian “tidur” dari Kislev merefleksikan kepercayaan pasif yang berati bahwa pemeliharaan Tuhan selalu melindungi seluruh Israel.
Bulan Kislev memiliki pengertian “tidur”. Makna pengertian ini adalah ketenangan dan ketentraman yang datang dengan kepercayaan dan keamanan dalam Tuhan dan pemeliharaan ilahi-Nya. Pengertian ini juga berkaitan dengan kesan “mimpi/impian”, Kislev biasanya disebut juga bulan impian.
Perayaan Hanukkah di rayakan setiap tanggal 25 Kislev, dan dalam perayaan ini orang-orang Yahudi saling memberikan hadiah. Berdasarkan 2 Makabe 10: 6, perayaan itu dirayakan dalam tata cara hari raya Tabernakel, yaitu dengan membawa dahan-dahan pohon dan menyanyi lagu-lagu pujian. Hanukkah disebut juga hari raya Pentahbisan Bait Allah. Dalam Yohanes 10: 22, kita membaca bahwa Yesus berjalan-jalan di Bait Allah saat hari raya pentahbisan Bait Allah (Hanukkah) di Yerusalem, saat itu musim dingin.
Berikut ini adalah latarbelakang perayaan Hanukkah (hari raya pentahbisan Bait Allah):
Pemberontakan yang dilakukan keluarga Makabe Mattathias didasarkan karena Antiochus berusaha memaksa orang Yahudi mengikuti adat istiadat Yunani serta cara beribadatnya. Ia berusaha menghalangi orang Yahudi menyembah Allah yang Esa dan Benar dan memusnahkan semua buku salinan Taurat, Ia juga memerintahkan orang Yahudi menyembah dewa Yunani, Zeus dan ia mendirikan patung Zeus di Bait Allah di Yerusalem dan mempersembahkan korban berupa seekor babi di situ. Setelah itu, Makabe Mattathias melimpahkan kepemimpinan militernya kepada anaknya, Yudas dengan nama tambahan “Makabeus” yang berarti palu godam.
Pada tahun 164 sM ia berhasil mengalahkan Lisias, jenderal tentara Seleukus, lalu memasuki Yerusalem dan menahbiskan kembali Bait Allah. Setelah Yudas dibunuh, perang dilanjutkan oleh saudara-saudaranya, Yonatan dan Simon. Simon memperoleh sedikit pengakuan dari pihak Siria, namun ia dibunuh juga pada tahun 134 sM. Sejak masa Simon pada tahun 142 sM, orang-orang Hasmonean memerintah Yudea hingga 63 sM. Simon digantikan oleh putranya, Yohanes Hirkanus. Yohanes Hirkanus adalah orang pertama yang menyebut dirinya raja yang memerintah tahun 134-104 sM. Pengganti-pengganti Yohanes Hirkanus adalah: Aristobulus I (104-103 sM), Aleksander Janneus (103-76 sM), Aleksandra (76-67 sM) dan Aristobulus II (67-63 sM), ia adalah orang terakhir dari dinasti Makebe, sebelum kedatangan orang-orang Roamwi. Selama tahun 142 – 63 sM, sejak Simon sampai Aristobulus II, Yudea mendapatkan kemerdekaan. Pada tahun 63 sM, Romawi dapat merebut Yerusalem dan kota tersebut bertumbuh lebih besar dan bangunan-bangunan megah didirikan oleh Herodes Agung.
Dari keterangan-keterangan mengenai bulan Kislev diatas, sangatlah tidak berlebihan apabila kita menyimpulkan bahwa Yesus dilahirkan pada bulan Kislev, yaitu pada musim dingin. Bulan Kislev memiliki beberapa makna yang sesungguhnya menggambarkan tentang Pribadi ilahi yang dikandung dalam rahim perawan Maria. Beberapa makna itu adalah: Keamanan, Kepercayaan, dan Tidur.
Keamanan:
Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imannuel, yang berarti: Allah menyertai kita (Mat. 1: 23).
Kepercayaan:
Kata Maria: Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu (Luk. 1: 38).
Tidur:
Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan ternaring di dalam palungan (Luk. 2: 12).
Jadi, kita boleh saja menyimpulkan bahwa kemungkinan besar malaikat Gabriel datang ke Nazaret pada bulan Adar dan Yesus dilahirkan 9 bulan kemudian, yaitu bulan Kislev (kemungkinan lainnya awal Tevet). Tapi kita sesungguhnya juga harus menyadari bahwa tafsiran ini tidak harus menjadi acuan yang tidak memiliki kekurangan, namun juga tidak dapat ditolak sepenuhnya.
Berdasarkan kalender Julian (perhitungan matahari), orang Romawi merayakan perayaan kafir Sol Invictus pada tanggal 25 Desember sedangkan berdasarkan kalender Ibrani (perhitungan lunisolar), orang Yahudi merayakan perayaan Hanukkah (hari raya pentahbisan Bait Allah) pada tanggal 25 Kislev dan gereja-gereja timur pada saat itu merayakan Natal pada tanggal 25 Tevet (saat itu agaknya Tevet menempati posisi Kislev untuk bulan Desember).
Hal beberapa yang menarik yang patut kita sadari:
Pertama: ketiga jenis perayaan yang berbeda itu jatuh pada musim dingin (akhir November - awal Januari)
Kedua: Pada tanggal 25 Desember yaitu selama perayaan Hanukkah, orang-orang Yahudi saling memberikan hadiah, hal ini berlangsung sampai tanggal 2/3 Tevet. Di pihak lainnya, orang-orang Roma [sebelum kuasa Injil berkuasa di Roma] tepat pada tanggal yang sama merayakan perayaan Sol Invictus, mereka juga saling memberikan hadiah.
Baru pada abad ke-4, gereja barat mencetuskan agar perayaan kelahiran Yesus dirayakan pada tanggal 25 Desember (berdasarkan perhitungan kalender Julian) dengan tujuan untuk menghapus perayaan kafir Sol Invictus namun gereja-gereja timur merayakan Natal pada tanggal 6 Januari. Perbedaan gereja barat dan gereja timur dalam merayakan natal disebabkan oleh perbedaan penggunaan jenis kalender. Jadi, janganlah kita ceroboh dengan mengambil suatu kesimpulan bahwa perayaan natal yang dilakukan setiap tanggal 25 Desember adalah mengadopsi perayaan kafir Sol Invictus.
Yesus Kristus berkata, “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilempar keluar.” (Yoh. 12: 31). Siapakah penguasa yang dilempar keluar itu? dan ia dilempar keluar dari apa? “Penguasa” yang dimaksudkan Yesus adalah Iblis dan “dilempar keluar” maksudnya adalah Iblis tidak memiliki kuasa apapun didalam hati orang yang percaya pada Yesus. Dalam Yoh. 16: 11, Yesus menjelaskan bahwa penguasa dunia ini [Iblis] telah dihukum.
Perayaan kafir Sol Invictus telah tinggal di dalam hati orang-orang Roma, namun setelah berita sukacita Injil menyebar ke Roma, posisi Iblis yang telah lama tinggal di dalam hati mereka telah dilempar keluar dan Yesus Kristus bertahta di dalam hati mereka sebagai Tuhan dan Juruselamat peribadi mereka. Jadi, tuduhan yang menggangap bahwa perayaan Natal sama dengan mengadopsi perayaan kafir Sol Invictus sangatlah tidak relevan terhadap karya penebusan di dalam Yesus Kristus.
Dalam 2 Kor. 6: 14-15, rasul Paulus berkata, “persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial [kata sinonim untuk Iblis]?”
==============================================================
==============================================================
III. MENGUNGKAP PERISTIWA SENSUS
Mungkin banyak yang mengangap bahwa peristiwa sensus yang diadakan oleh kaisar Augustus yaitu sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria adalah suatu kekeliruan yang dicatat oleh Lukas. Apakah kita yang pantas untuk meragukan data yang dicatat oleh Lukas ini? Saya secara pribadi sepenuhnya yakin bahwa sensus itu benar-benar terjadi dan bukanlah suatu kekeliruan. Apabila kita membaca Lukas 1: 1-4 yaitu bagian pendahuluan kitab Injil Lukas, kita dapat melihat bahwa Lukas adalah seorang yang sangat terpelajar dan ia sangat memperhatikan setiap detail dari apa yang dicatatnya. Dalam Lukas 1: 3, ia sendiri menyatakan bahwa ia melakukan investigasi yang sangat teliti sebelum menulis kitab Injilnya. Seperti halnya kitab Injil Matius, Markus dan Yohanes, Lukas mencatat apa yang didengarnya langsung dari para saksi mata independen dan pelayan-pelayan Firman (keduabelas murid Yesus dan jemaat Kristen mula-mula). Jadi, sangatlah ceroboh apabila kita terlalu cepat menghakimi bahwa Lukas mencatat sebuah kekeliruan.
Peristiwa tentang kelahiran Yesus memiliki kaitan dengan beberapa nama penguasa yang hidup pada saat itu peristiwa Natal terjadi. Mereka adalah Herodes (lih. Matius pasal 2); Kaisar Agustus (lih. Lukas 2: 1) dan Kirenius (lih. Lukas 2: 2).
Augustus adalah gelar yang berarti “yang mulia” diberikan kepada Oktavianus ketika ia menjadi kaisar pada tahun 27 sM – 14 M. Ia adalah kaisar pada masa kelahiran Yesus dan ia memprakarsai suatu proses yang menyebabkan kaisar Romawi didewakan.
Herodes yang memerintah saat peritiwa Natal bernama Herodes Agung (40 - 4 sM). Ia adalah orang Idumea dan ia merupakan teman penguasa-penguasa Romawi sejak tahun 37 sM ketika ia merebut Yerusalem dari tangan Antigonus II lalu ia diangkat sebagai raja boneka Yahudi pada tahun itu juga. Ia adalah raja yang berkuasa ketika Yesus Kristus dilahirkan (Mat.2: 1) dan ia juga raja yang membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya yang berumur dua tahun ke bawah (Mat.2: 16-18). Herodes Agung mengabdikan dirinya untuk membangun dan memperindah kota. Meskipun dibawah kekuasaan Romawi, ia bertanggung jawab atas proyek-proyek bangunan penting. Ia membangun tembok, menara, dan kuil, dan memperluas Bukit Bait, menopang halaman istana dengan balok batu yang beratnya mencapai 100 ton. Di atas semuanya itu, Herodes mulai membangun Bait Allah yang sangat besar, yang luasnya meliputi seperempat wilayah kota Yerusalem meskipun sulit diterima oleh orang-orang Yahudi karena Herodes bukan orang Yahudi asli.
Publius Sulpicius Quirinius [Kirenius] adalah gurbernur Siria yang mulai berkuasa pada tahun 6M dan selama masa ini ada pemberontakan mengenai diadakannya sensus itu (lih. Kis. 5: 37 dan tulisan sejarahwan Yahudi, Yosefus). Namun Lukas memberitahukan bahwa Kirenius adalah gurbernur di Siria yang melaksanakan sensus perdana bertepatan ketika Yesus dilahirkan yaitu sebelum Herodes Agung wafat sekitar tahun 4 sM. Ada kontradiksi yang tajam mengenai masa jabatan Kirenius. Satu memerintah sebelum tahun 4 sM [pada masa kelahiran Yesus] dan yang satu lagi baru memerintah tahun 6M.
Pada waktu itu Kaisar Augustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang diseluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
(Lukas 2: 1-2)
Untuk menjawab tuduhan kontradiksi mengenai hal ini, kita harus terlebih dahulu mempertimbangkan data-data yang telah dinyatakan dalam Alkitab:
1. Berdasarkan Lukas 2: 1-2, kita memperoleh tiga buah FAKTA:
A. Kisar Augustus memberikan perintah mengenai pendaftaran/sensus.
B. Kirenius memerintah di Siria [hegemoneuontos tes Syrias Kyreniou]
C. Setiap keluarga harus mendaftar di kota asal keluarganya.
Dan lagi, Matius 2: 16 melaporkan bahwa Herodes Agung menyuruh untuk membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah. Kita tahu bahwa Herodes Agung mati sekitar tahun 4sM, jadi kelahiran Yesus agaknya terjadi 2 tahun atau lebih sebelum kematian Herodes Agung. Berdasarkan data-data ini, kita dapat memperkirakan bahwa kelahiran Yesus terjadi di tahun 6 sM. Tetapi kemungkinan lainnya adalah apabila tragedy pembunuhan itu terjadi di tahun 5 sM (setahun sebelum Herodes meninggal) maka kelahiran Yesus terjadi di tahun 7 sM. Jadi, pada akhirnya kita hanya memiliki 2 pilihan tahun untuk kelahiran Yesus: 7 sM atau 6 sM.
Sebab pada tahun 8 sM, kaisar Augustus menyuruh diadakannya sensus di Yudea dan ini adalah sensus yang pertama kalinya namun tampaknya persiapan yang dilakukan untuk terlaksananya sensus itu memerlukan waktu sekitar 1 tahun. Jadi agaknya, sensus yang pertama kali itu baru dapat dilaksanakan pada tahun 7 sM, setahun setelah kaisar Augustus meneluarkan perintah itu.
2. Berdasarkan tulisan sejarahwan Yahudi, Flavius Josephus (37-100 M), kita juga memperoleh tiga buah FAKTA:
Dalam bukunya yang berjudul The Antiquity of the Jews (17.13.5) Josephus menulis, “"So Archelaus' country was laid to the province of Syria; and Cyrenius, one that had been consul, was sent by Caesar to take account of people's effects in Syria, and to sell the house of Archelaus."
A. Kaisar memberikan perintah suatu sensus
B. Kirenius diutus untuk memiliki tanggung jawab di Siria dan menjual rumah Arkhelaus.
C. Kirenius “telah menjadi konsul”
Dari catatan bersejarah lainnya, kita juga mengetahui bahwa Herodes Arkhelaus, yang menggantikan Herodes Agung, dipecat pada tahun 6 M, jadi sensus yang dicatat oleh Josephus ini pasti terjadi antara tahun 6 atau 7 M.
Pertanyaannya adalah jika Herodes Agung wafat pada tahun 4 sM dan Josephus menyatakan bahwa sensus Kirenius baru diselenggarakan pada tahun 6 M, mengapa Lukas memberitahukan bahwa sensus Kirenius telah diselenggarakan pada saat kelahiran Yesus (sekitar tahun 6-4 sM)?
ADA LEBIH DARI SATU SENSUS!
Pertama-tama kita harus mengakui bahwa kaisar Augustus adalah tipe pemimpin yang memerintahkan banyak sekali sensus dalam masa jabatannya. Catatan yang ada menunjukan bahwa Mesir di bawah kekuasaan Romawi telah memulai suatu sensus pada awal tahun 10 sM dan hal ini diulang setiap 14 tahun. Kaisar Agustus mencatat dalam Res Gestae-nya bahwa ia pernah menyuruh diadakannya tiga sensus berskala luas diantara warga negara Romawi, yaitu pada tahun 28 sM, 8 sM dan 14 M. Diantara ketiga sensus itu, ada beberapa sensus-sensus lainnya yang dilakukan secara lokal di luar Roma. Pernyataan Lukas menguatkan ide dari banyak sensus di Yudea saat ia menulis “Inilah pendaftaran [sensus] pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria”. (Lukas 2: 2).
Secara teori paling tidak ada tiga sensus yang diadakan di tanah Yudea, pertama: pada tahun 8 sM, kedua: dimulai sekitar tahun 2 sM, ketiga: pada tahun 6 M. John Mosley yang berkerja di Griffith Observatory di California dalam penelitiannya tentang bintang Betlehem menyatakan bahwa suatu sensus yang bersifat umum diperintahkan oleh kaisar Augustus pada tahun 8 sM, tetapi ia percaya bahwa pengertian yang tepat mengenai sensus umum itu mengacu pada pendaftaran atau sumpah kesetiaan pada tahun 3 atau 2 sM untuk merayakan hari peringatan silver Augustus. Tidak seperti suatu sensus, sumpah dan pendaftaran yang mungkin mewajibkan Yusuf dan isterinya untuk melakukan perjalanan ke Betlehem. Berdasarkan kedua interpratasi ini Yesus kemungkinan dilahirkan antara tahun 8 sM – 2 sM. Inilah pendapat dari John Mosley.
Satu-satunya hal yang patut dipertanyakan adalah apakah Lukas keliru saat menyatakan bahwa sensus yang satu ini diadakan sewaktu Kirenius berperan sebagai gurbernur Siria. Faktanya adalah Kirenius belum menjadi gurnernur Siria sampai setelah Arkhelaus dipecat dari jabatanya. Dengan kata lain, Kirenius menjabat sebagai gubernur Siria pada tahun 6 M, yaitu pada saat Yesus kemungkinan sudah berumur 9 – 11 tahun. Peninggalan sejarah juga menyatakan bahwa Publius Sulpicius Quirinius [Kirenius] adalah The Legate [gurbernur] of Caesar in Syria.
Dibawah ini adalah gubernur Siria yang memerintah pada tenggat waktu antara 12 sM – 4 sM:
Marcus Titius (12sM – 9 sM)
Sentius Saturninus (9sM – 6 sM)
Quintilius Varus (6sM – 4 sM)
Apabila kita mengamati masa jabatan gubernur-gubernur di Siria diatas, maka kita dapat dengan yakin menyimpulkan bahwa kelahiran Yesus terjadi pada masa jabatan Sentius Saturninus atau Quintilius Varus bukannya Kirenius. Apakah Lukas melakukan kesalahan penulisan nama gubernur Siria?
==============================================================
==============================================================
IV. PEMERINTAHAN KIRENIUS!
Untuk memperoleh pengertian yang benar mengenai hal ini, kita harus kembali menganalisanya berdasarkan termonologi yang digunakan Lukas ketika menulis tentang pemerintahan Kirenius di Yudea. Dikatakan bahwa Kirenius menguasai daerah Siria, Lukas tidak menggunakan jabatan resmi politik “gubernur” (“Legatus”), tetapi dalam bentuk kata yang lebih luas “hegemon” yang berarti pejabat/pegawai yang mengatur atau prokurator. Prokurator adalah seorang pejabat kekaisaran Romawi dan dipercayakan dalam pengaturan urusan finansial suatu provinsi dan sering memiliki kekuatan administratif sebagai agen dari Kaisar.
1. Dalam teks aslinya (Yunani), Lukas 2: 2 ditulis sebagai berikut:
“hautê apographê prôtê egeneto hêgemoneuontos tês Syrias Kyrêniou”
2. Dalam terjemahan interlinier menjadi:
hautê(this) apographê(census) prôtê[the] (first) egeneto(happened to be) hêgemoneuontos[while] (governing) tês Syrias(Syria) Kyrêniou[was] (Quirinius).
3. Dalam Alkitab terjemahan KJV ditulis:
“And this taxing was first made when Cyrenius was governor of Syria”
4. Dalam Alkitab LAI TB 1974 ditulis:
“Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria”
Berdasarkan teks aslinya, Lukas menggunakan kata “hêgemoneuontos” dan dalam Alkitab LAI TB diterjemahkan menjadi “wali negeri”. Kata “hêgemoneuontos” bukanlah kata benda (noun) tetapi sebuah present participle dalam bentuk genetive dengan “Kyrêniou” sebagai subyeknya yang juga dalam bentuk genetive.
Kata “prokurator” berasal dari kata kerja Latin “procurare” yang berarti mengurus (to take care). Orang Roma yang kaya selalu mempekerjakan pengurus-pengurus untuk mengelola jumlah uang yang banyak atau bidang-bidang pertanian. Ketika kaisar Augustus harus mengatur kekaisarannya pada awal era itu, ia menggunakan para prokurator untuk bidang-bidang publik. Di provinsi-provinsi yang berada langsung dibawah kendalinya, ia tidak dapat mempekerjakan para quaestor, karena tidak ada satupun senat yang berpikir untuk melayani dibawah seseorang yang secara teknik ia tidaklah berbeda. Oleh karena itu, kaisar membentuk para prokurator yang bertanggung jawab atas sensus. Para procurator yang lainnya mengelola keuangan pribadi Augustus dan segala kepemilikannya di Roma dan sekitarnya dan juga di segala provinsi senat.
Lukas menggunakan terminology kata “hegemon” untuk Kirenius, hal ini berarti bahwa Kirenius kemungkinannya belum menjadi gubernur resmi Yudea tetapi ia memimpin sensus itu karena ia lebih mampu dan lebih dipercaya sebagai pelayan Roma daripada Saturninus yang dianggap kurang layak. Justin Martyr mendukung pandangan ini, ia menulis kalau Kirenius adalah seorang procurator, bukan seorang seorang gubernur di tanah Yudea. Kemudian Gleason Archer menulis, “Agar menjamin keefisiensian (tepatguna) dan pengiriman, kemungkinan berlangsung dengan baik kalau Augustus menunjuk Kirenius untuk memimpin pendaftaran sensus di Siria diantara penutupan administrasi Saturninus dan awal dari bentuk pelayanan Quintilius Varus pada tahun 7 sM.
Hal ini tidak dapat diragukan lagi karena penanganannya yang cakap pada sensus tahun 7 sM sehingga Augustus menunjuk dia kemudian untuk memimpin sensus pada tahun 7 M. Archer juga mengatakan bahwa sejarah Roma mencatat bahwa Kirenius memimpin segala upaya untuk memadamkan segala bentuk pemberontakan di area itu yang bertepatan pada saat itu…
Lukas menyatakan bahwa pendaftaran sensus yang bertepatan pada hari kelahiran Yesus adalah yang pertama kalinya di tanah Yudea [sebelum Kirenius menjadi gubernur Siria], hal ini berarti bahwa Kirenius telah memimpin beberapa sensus di Yudea sebagai salah satu sub-provinsi Siria.
=============================================================
=============================================================
V. MIGDAL-EDER
1 Samuel 17: 15, menyatakan Betlehem sebagai kota Daud, “tetapi Daud pergi dan kembali dari Saul untuk memberi makan kambing domba ayahnya di Betlehem. Tetapi di Betlehem manakah Yesus dilahirkan? Faktanya adalah Perjanjian Baru tidak menyebutkan letak yang tepat di Betlehem dimana Yesus lahir dan juga apakah Alkitab mencatat bahwa Yesus dilahirkan di dalam kandang hewan (seperti bangunan) yang didiami oleh keledai, ayam, sapi dan domba seperti banyak tampilan-tampilan kelahiran Kristus saat ini?
Perjanjian Baru mengatakan bahwa Yesus dibaringkan di sebuah palungan/malaf [manger] di Betlehem dan tidak disebutkan sebuah kandang hewan [stable] atau bahwa Yesus dilahirkan di belakang rumah penginapan. Tempat kelahiran Yesus bukanlah sebuah kecelakaan tetapi tanda yang diberikan 700 tahun sebelumnya yang memprediksikan dimana Dia akan dilahirkan.
Pada umumnya konsep kata “palung(an)” [manger] merujuk pada sebuah bak tempat hewan-hewan diberi makan mungkin akurat. Tetapi, secara sederhana kata “palung(an)” dapat berarti “kandang” [stall]. Kata Yunani yang diterjemahkan ke dalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris, “manger” adalah Yatnh phat-ne (diucapkan: fat’-nay). Definisi dari kata itu adalah sebuah kandang [stall] tempat hewan-hewan dipelihara dan di Lukas 13: 15 diterjemahkan seperti itu. Di Septuaginta (Alkitab PL bahasa Yunani) kata Yatnh phat-ne berarti sebuah kandang [stall] atau sebuah tempat tidur bayi [crib]. Pertanyaannya adalah “kandang” atau palung(an) jenis apa yang dimaksudkan Perjanjian Baru dan hewan jenis apa yang diberi makan atau yang ditempatkan disana.
Meskipun Perjanjian Baru tidak memberitahu kita tempat Yesus dilahirkan di Betlehem, tetapi Perjanjian Lama menyatakannya tempat spesifiknya. Mikha 4: 8 menyebutkan “Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem". Dengan demikian Perjanjian Lama dengan jelas menyatakan bahwa Mesias akan dilahirkan di “Menara Kawanan Domba” (Migdal Eder).
Frasa “Menara Kawanan Domba” dalam frasa Ibrani disebut “Migdal Eder” [mig-dawl ay-der] yang berarti “menara pengawas kawanan domba.” Pada zaman dulu, ini adalah menara militer yang dipakai untuk memandang bukit di pinggiran Betlehem untuk melindungi kota itu. Beberapa menara militer ini dicatat dalam Perjanjian Lama (lih. Hak. 8:71, 9:46; 2 Raj. 9: 17, 18: 8; Neh. 3: 1). Menara di Betlehem pertama kali disebutkan di Kejadian 35: 21.
Sesudah itu berangkatlah Israel [Yakub], lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder. (Kejadian 35: 21)
Dalam Kej. 35: 16-27, kita mengetahui bahwa Setelah Yakub meninggalkan Betel, dia datang ke Eder (Menara itu) sebelum akhirnya dia sampai di tempat ayahnya, Ishak di Mamre dekat Kiryat-Arba, Hebron. Ditengah perjalanan dekat Efrata, Rahel sangat sulit bersalin dan ia meninggal ketika melahirkan Benyamin lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata yaitu Betlehem. Setelah menguburkan Rahel, isterinya itu, Yakub melanjutkan perjalanannya dan menetap di negeri itu (Efrata) untuk sementara waktu di seberang Migdal-Eder [‘Menara kawanan domba’]. Sangat jelas sekali terlihat bahwa pada zaman Alkitab, letak Migdal-Eder ada di dalam kota Efrata yang kemudian disebut Betlehem.
Tradisi kuno (berdasarkan Kej.35: 16-20; 48: 7) mengarah pada suatu tempat 1 mil arah utara kota Betlehem modern dan 4 mil dari arah selatan Yerusalem, kita tidak tahu batas-batas daerah Betlehem kuno ketika Yesus lahir disana, tapi kita tahu bahwa luas kota Betlehem kuno yang disebutkan dalam Alkitab kemungkinannya lebih luas dan besar daripada Betlehem yang sekarang ini. Referensi-referensi untuk Migdal Edel modern adalah referensi untuk Betlehem modern bukannya Betlehem pada zaman Alkitab yang kemungkinanya lebih luas dan besar.
Menara pengawas pada zaman kuno digunakan oleh para gembala sebagai perlindungan dari ancaman para musuh dan binatang buas. Ini adalah tempat bagi domba betina untuk beranak. Domba-domba khusus ini berasal dari suatu kawanan ternak yang unik dan ditetapkan sebagai hewan-hewan kurban di Bait Allah di Yerusalem.
Berdasarkan Endersheim dalam The Life And Times Of Jesus The Messiah, in Book 2, Chapter 6, menyebutkan bahwa “Migdal-Eder ini bukanlah menara pengawas untuk kawanan domba biasa yang digembalakan di tanah tandus bagi kambing domba di luar Betlehem, tetapi bangunan ini berdiri dekat kota, di jalan menuju Yerusalem. Sebuah tulisan dari Mishnah (Shekelim 7:4) menuju ke satu kesimpulan bahwa kawanan-kawanan domba yang digembalakan disana ditetapkan sebagai kurban-kurban sembelihan di dalam Bait Allah…”
Targum Yonatan, dipaparkan oleh Rabbi Munk, memparafrasakan Kej.35:23 dan Mikha 4:8, “Dia [Yakub] memasang kemahnya diseberang Migdal-Eder, tempat Raja Mesias akan menyetakan diri-Nya pada hari terakhir.”
Kita tahu bahwa Migdal Eder adalah menara pengawas yang melindungi kawanan domba Bait Allah yang sedang dipelihara untuk dipersembahkan sebagai hewan kurban dalam Bait Allah. Kawanan ternak ini bukan seperti kawanan domba atau ternak yang lain. Para gembala yang menjaga kawanan-kawanan domba itu adalah orang-orang yang terlatih secara khusus untuk tugas kerajaan ini. Mereka dididik untuk menentukan hewan mana yang layak untuk di kurbankan dan ini adalah pekerjaan mereka untuk juga memastikan tidak ada satupun dari hewan-hewan itu yang sakit, terluka, atau cacat. Domba-domba ini diselimuti oleh “kain-kain bedung” untuk melindungi mereka dari luka. Kain bedung ini juga digunakan untuk menyelimuti bayi Yesus.
Demikianlah, dengan penempatan Bait penyembahan di Yerusalem, padang-padang diluar Betlehem menjadi tempat bagi suatu kelompok para gembala untuk memelihara domba-domba yang akan dikurbankan di Yerusalem. Oleh karena mereka berada dibawah pengawasan dan otoritas rabinik, mereka harus mengurus dengan ketat sebuah kandang bersih dengan upacara sebagai sebuah tempat berkembang biak.
Menara Kawanan Domba digunakan bagi domba-domba betina untuk beranak, dan padang-padang disekitarnya merupakan tempat para gembala menggembalakan kambing dombanya. Para gembala ini biasanya menjaga kambing dombanya diluar selama 24 jam dalam sehari, setiap hari dalam setahun, tetapi membawa domba-domba betina masuk untuk mengantarkan domba-domba ke tempat mereka dapat di rawat secara intensif.
Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem.
(Mikha 4: 8)
Pada ayat 8, Bukit (Ibrani: ‘opel) puteri Sion, mengacu pada ujung selatan dari Bukit Sion (tepat sebelah selatan gunung Moria / Yerusalem) dan juga kata “Menara Kawanan Domba” (‘Eder’) digunakan sebagai sebuah penanda dari Betlehem, yang diibaratkan mewakili garis kerajaan Daud yang diturunkan dari Betlehem.
Lukas 2: 8-18 mencatat bahwa disana ada para gembala yang tinggal di padang sedang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Siapakah pada gembala itu? Mereka pastilah para gembala yang tinggal di (dekat) kota Betlehem, mereka tidak lain adalah para gembala dari “Migdal Eder” yang menyadari dengan baik bahwa Targum menunjuk dan banyak rabi mengajarkan bahwa kedatangan Mesias pasti akan di beritahukan dari “Migdal Eder” di Betlehem.
Para malaikat hanya memberitahukan satu tanda pada para gembala bahwa mereka akan menemukan seorang bayi yang dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan di kota Daud. Agaknya para malaikat tidak perlu untuk menjelaskan kepada para gembala letak dimana Yesus dilahirkan di kota itu secara detail karena mereka sudah tahu dimana letak bayi Yesus. Lukas 2 mengindikasikan, sebab tanda sebuah palungan hanya dapat berarti palungan mereka di Menara Kawanan Domba! Anda tidak dapat menjelaskan arti atau arah dari tanda yang mereka terima atau respon mereka jikalau anda telah menemukan palungan dan gembala yang tepat!
Secara khusus, “Migdal Eder”, (Menara Kawanan Domba) di Betlehem adalah tempat yang sempurna bagi Kristus untuk lahir. Dia dilahirkan di tempat persalinan dimana puluhan dari ribuan domba-domba yang telah dan akan di kurbankan untuk mengkiaskan diri-Nya. Allah menjanjikan, menggambarkan dan menampilkan hal ini di “Migdal Eder”. Kesemuanya sangatlah tepat, sebab itu adalah tempat domba-domba kurban dilahirkan!
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum-kaum Yehuda, dari pada mu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel,..
(Mikha 5: 1)
Yesus tidak dilahirkan di belakang penginapan, dalam kandang yang bau dimana keledai para pelancong/musafir dan hewan-hewan yang lain berada. Dia lahir di Betlehem, di tempat domba-domba kurban beranak, yaitu domba-domba yang dipersembahkan di Bait Allah di Yerusalem yang Mikha 4: 8 sebut “Menara Kawanan Domba”. Yohanes pembabtis dalam Yoh.1: 29 berseru bagi Yesus, “Lihatlah Anak Domba yang menghapus dosa dunia.” Yesus dinyatakan dalam Alkitab serupa dengan seekor domba kurban. Yesus mengindentikan kematian-Nya dengan kegiatan ibadat Paskah. Petrus berkata bahwa dosa kita ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Pet. 1: 19); dan Paulus berkata bahwa “…sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus (1 Kor.5: 7). Bahkan Yesus dinyatakan di sorga sebagai Anak Domba (Why. 5: 6-13).
Edersheim mengatakan bahwa Migdal Eder dekat dengan kota, dekat jalan menuju Yerusalem. Peta modern menunjukan tempat tradisional padang para gembala berjarak 300 meter dari Basilica Kelahiran Kristus. Firman Allah mengatakan bahwa Yesus Kristus dilahirkan di Betlehem, Yehuda di kota Daud di suatu tempat bernama “Menara Kawanan Domba”, tidak lah penting kalau kita hari ini pergi ke titik pasti dimana Yesus lahir. Saya [Cooper P Abrams III] pernah ke Israel dan melihat Yerusalem dan banyak tempat-tempat yang pernah dicatat di Alkitab, tetapi apa yang saya lihat adalah sebagian kecil kemiripan dari apa yang terlihat di zaman Yesus.
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;…
(Yesaya 53: 7)
ORANG MAJUS ATAU PARA GEMBALA MIGDAL EDER ?
Siapakan yang pertama kali melihat bayi Yesus ditempatnya berbaring? Para majus atau para gembala Migdal Eder. Apabila kita memperhatikan dengan seksama apa yang tertulis dalam kitab Injil Matius dan Injil Lukas, maka kita langsung dapat mengetahui bahwa yang pertama kali melihat bayi Yesus adalah para gembala Migdal Eder. Malam saat para gembala menerima kabar sukacita itu bertepatan pada saat bayi Yesus keluar dari rahim Maria. Malaikat di padang itu berkata “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”(Luk. 2: 11). Setelah menerima kabar itu, para gembala langsung pergi ke Betlehem untuk melihat-Nya.
Apabila kita membandingkannya dengan orang Majus dari Timur, tampaknya para majus datang untuk melihat bayi Yesus belakangan. Hal ini menyiratkan bahwa Yusuf, Maria dan bayi Yesus tetap tinggal di Betlehem untuk beberapa waktu. Para majus berkata bahwa mereka pertama kali melihat bintang-Nya di tempat asal mereka dan setelah itu mereka melakukan perjalanan yang amat jauh ke Israel (Mat. 2: 1). Di Yerusalem mereka diinterogasi oleh Herodes Agung sebelum akhirnya diperintahkan untuk pergi ke Betlehem. Kita harus menyadari bahwa agaknya para majus di tahu sama sekali letak kota dimana Yesus lahir, mereka dapat mengetahuinya dari keterangan para imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi.
Maka masuklah mereka [para majus] ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya yaitu emas, kemenyan dan mur.
(Matius 2: 11)
Ketika para majus dalam perjalanan malam menuju Betlehem dari Yerusalem, mereka kembali melihat bintang itu dan akhirnya tepat berada di atas tempat bayi Yesus berbaring. Yang menarik adalah Matius menyebut kata “rumah” (house) sebagai tempat dimana mereka tinggal (Mat. 2:11). Agaknya beberapa waktu kemudian, setelah Maria bersalin di dalam kandang domba di Migdal Eder, mereka menemukan tempat yang baru untuk tinggal sementara beberapa tahun kedepan sebelum mengungsi ke Mesir (Mt.2:13-15). Para majus itu agaknya menghabiskan waktu yang cukup lama sampai akhirnya melihat-Nya. Bintang yang pertama kali dilihat oleh para majus itu kemungkinan besar adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus yang saling berdekatan pada tahun 7 sM.
==============================================================
==============================================================
VI. BAYI YESUS ATAU YESUS KECIL?
Lukas menyatakan bahwa para gembala melihat Yesus ketika baru lahir (bayi) di kadang domba Migdal Eder. Lukas 2: 16 berkata “…mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu sedang berbaring di dalam palungan.” Alkitab KJV memakai kata “babe” (kata inggris klasik untuk “baby”) yang berarti seorang bayi mungil. Jadi intinya adalah para gembala melihat bayi Yesus sedang terbaring di palungan di Migdal Eder.
Matius menyatakan bahwa para Majus melihat Yesus ketika Ia sudah berumur beberapa tahun (bukan lagi seorang bayi mungil). Matius 2: 11 berkata “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia…” Matius 2: 11 dalam Alkitab terjemahan KJV ditulis seperti berikut: “they saw the young child with Mary his mother, and fell down, and worshipped him”. Jadi berdasarkan keterangan diatas kita dapat mengetahui bahwa kata “Anak” ditulis sebagai “the young child” dalam KJV. Dalam kamus bahasa Inggris OXFORD kata “child” dipakai untuk menyebut seorang anak kecil yang berumur 3 tahunan, berarti kita dapat memperkirakan bahwa kata “young child” dapat dipakai untuk menyebut seorang anak kecil yang berumur sekitar 2 tahunan atau setahun.
Apabila bintang yang dilihat oleh para majus itu adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada tahun 7 sM berarti peristiwa ketika para majus datang ke istana Herodes Agung untuk menjelaskan maksud kedatangan mereka terjadi di tahun 5 sM. Mungkin para majus memberi tahu Herodes tentang waktu mereka melihat bintang itu pertama kalinya, yaitu sekitar 2 tahun yang lalu. Dalam Matius 2: 16-18, kita membaca bahwa Herodes marah ketika ia tahu bahwa ia telah diperdayakan oleh para majus itu, lalu ia menyuruh untuk membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur 2 tahun kebawah. Pertanyaannya adalah mengapa hanya anak-anak yang berumur 2 tahun kebawah? Karena para majus pernah bercerita kepada Herodes waktu mereka tiba di Yerusalem tentang waktu munculnya bintang itu yang merupakan tanda kelahiran seorang raja Yahudi (Mat. 1:7). Jadi Herodes berspekulasi bahwa anak itu pastilah berumur 2 tahun kebawah.
Jadi berdasarkan keterangan-keterangan diatas kita dapat mengetahui bahwa para gembala datang bertepatan pada hari kelahiran Yesus sedangkan para majus datang 2 tahun (atau kurang) setelah kelahiran Yesus. Pembunuhan anak-anak di Betlehem kemungkinan besar di lakukan di tahun 5 sM sebelum akhirnya Herodes Agung meninggal di tahun 4 sM. Dan apabila konjungsi planet Jupiter dan Saturnus terjadi di tahun 7 sM berarti suatu konjungsi yang sama (namun kemungkinan berbeda sudut persinggungan) atau konjungsi antar-planet yang berbeda atau fenomena langit laninnya juga terjadi lagi di tahun 5 sM. Apakah yang terjadi di langit selatan Yerusalem tahun 5 sM?
==============================================================
==============================================================
VII. BINTANG BETLEHEM
Kota Betlehem berada di selatan Yerusalem dan berjarak kurang lebih 10 kilometer. Agaknya Dalam Matius 2: 1-12, kita dapat mengetahui bahwa para majus datang ke Yerusalem 2 tahun atau kurang setelah mereka melihat bintang-Nya di Timur. Mereka datang ke Israel tanpa mengetahui tempat dimana Anak itu berada. Para majus pergi ke Betlehem dari Yerusalem (setelah menghadap Herodes) oleh karena keterangan yang diberikan oleh imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi yang mengatakan bahwa Mesias dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea, berdasarkan nubuatan kitab Mikha.
Bintang apakah yang dilihat para majus di Timur sehingga mereka pergi ke arah barat yaitu ke Yerusalem? Pertanyaan selanjutnya adalah, bintang apakah yang dilihat mereka ditengah-tengah perjalanan ke Betlehem dari Yerusalem?. Catatan sejarah astronomi menyatakan bahwa triple konjungsi planet Jupiter dan Saturnus terjadi di tahun 7 sM. Apakah fenomena ini yang dilihat oleh para majus?
Berdasarkan keterangan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa, bintang yang dilihat oleh para majus di Timur kemungkinannya adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus yang terjadi pada tahun 7 sM yang bertepatan saat kelahiran Yesus di Betlehem namun tampaknya para majus itu baru sampai ke Yerusalem 2 tahun berikutnya, yaitu pada tahun 5 sM. Bintang yang dilihat para majus di Yerusalem itu juga kemungkinannya adalah penampakan bintang Novae yang akhirnya menuntun mereka ke Betlehem.
KONJUNGSI JUPITER DAN SATURNUS
Apakah bintang yang dilihat oleh para majus ketika dalam perjalanan malam dari Yerusalem ke Betlehem adalah konjungsi planet Jupietr dan Saturnus, komet, supernova, meteor?
Ada 5 faktor yang haru kita perhatikan sebelum kita mengambil kesimpulan mengenai apa yang dilihat oleh para majus yang disebut sebagai bintang:
1. Bintang yang dilihat mereka dalam perjalanan ke Betlehem adalah sama seperti yang telah mereka lihat sebelumnya di Timur.
2. Para majus melihat bintang (“star”). Bintang yang dimaksud disini ternyata bersifat tunggal.
3. Para majus pergi ke arah barat ke Yerusalem tanpa dituntun oleh bintang itu.
4. Para majus tiba di Yerusalem kira-kira 2 tahun (atau setahun lebih) setelah hari kelahiran Yesus yang bertepatan dengan penampakan bintang itu.
5. Bintang itu kembali muncul ketika mereka dalam perjalanan menuju Betlehem dari Yerusalem.
Asumsinya adalah sebagai berikut: Apabila bintang yang dilihat mereka di Timur itu adalah sebuah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus, maka hal ini agak kurang meyakinkan sebab meraka melihat bintang dalam artian tunggal. Jadi, bintang yang dimaksud para majus itu, Jupiter atau Saturnus atau Mars atau Venus??? Saya tidak terlalu yakin bahwa fenomena planet-planet yang berkonjungsi pada 7 sM sampai 6 sM adalah acuan bagi para majus untuk datang ke arah barat menuju Yerusalem. Walaupun sesungguhnya, sebagian besar sarjana menganggap konjungsi lebih dapat diterima.
Pada bulan Maret 7 sM, Jupiter dan Saturnus bersama-sama muncul berdekatan di langit. Ini adalah peristiwa yang langka untuk dua planet ini, karena hanya terjadi setiap 20 tahun sekali. [Dalam tradisi Yahudi, lambang bulan Adar adalah Pisces, dan Adar (bulan keenam) adalah saat dimana malaikat Gabriel datang menemui Maria]. Jupiter dan Saturnus semakin mendekati satu sama lain setiap harinya sampai akhirnya pada tanggal 29 Mei mereka sedekat dua kali diameter bulan. Hal ini terjadi di konstalasi Pisces. Selanjutnya, selama musim panas tahun itu Jupiter dan Saturnus mulai saling berjauhan, tapi seringkali terjadi ketika kedua planet itu dapat mulai kembali berdekatan. Akhirnya, pada 29 September tahun yang sama, mereka berkonjungsi kembali. Saat memasuki musim dingin, mereka kembali berjauhan, tetapi kemudian ajaibnya mereka kembali berdekatan untuk ketiga kalinya pada 6 Desember. Pada tanggal 26 Februari 6 sM, Mars bergabung meskipun Jupiter dan Saturnus terpisah agak jauh. Ketiga planet ini hilang di dalam sinar matahari yang terbit pada akhir 6 Maret.
Konjungsi yang pertama (Mei 7 sM) disebabkan oleh suatu persinggungan sederhana antar planet; Jupiter yang semakin cepat mendekati Saturnus. Konjungsi kedua (September 7 sM) disebabkan oleh gerak revolusi bumi. Tetapi pergerakan yang terbalik ini hanya berlangsung sementara saja dan kedua planet itu pada akhirnya melanjutkan pergerakannya yang nyata. Jupiter dan Saturnus kembali berdekatan sehingga kembali bekonjungsi untuk yang ketiga kalinya (Desember 7 sM).
Tenggat waktu antara triple konjungsi pada tahun 7 sM itu adalah kurang dari 7 bulan. Konjungsi pertama dan kedua berjarak 4 bulan sedangkan konjungsi kedua dan ketiga berjarak kurang dari 3 bulan. Tetapi Matius mencatat bahwa Herodes membunuh para bayi di Betlehem yang berumur 2 tahun ke bawah sesuai dengan keterangan yang ia dengar dari para majus mengenai Anak itu.
Normalnya konjungsi hanya terjadi setiap 20 tahun sekali, tetapi triple konjungsi terjadi pada tahun 7 sM, 452, 967, 1007, 1306 and 1683. Apabila Jupiter dan Saturnus yang dimungkinkan sebagai bintang yang dilihat para majus di Timur, yang menjadi kesulitan utamanya adalah fenomena ini bukanlah sebuah bintang tetapi dua buah bintang (Jupiter dan Saturnus). Kisah dalam Matius menyatakan bahwa para majus melihat sebuah bintang.
SUPERNOVA
Johannes Kepler, yang disebut sebagai bapa astronom Barat yang hidup pada abad ke 17, menerangkan Bintang Natal (The Christmas Star) atau Bintang Betlehem (The Betlehem's Star) itu secara astronomik, sebagai konjungsi planet Jupiter dan Saturnus pada konstalasi Pisces. Seorang Bapa Gereja zaman permulaan, Klemens dari Iskandariya (hidup sekitar tahun 120), menulis bahwa bintang yang dilihat orang saleh di sebelah timur itu adalah bintang Novae. Bintang ini muncul pada waktu-waktu tertentu, kadang-kadang samar-samar, lalu sangat terang dan berangsur-angsur menghilang. Bintang ini juga disebut oleh ahli perbintangan Cina, bernama Ma Tuan Lien, yang dikumpulkan dalam sebuah ensiklopedia Cina kuno berjudul: Wen Hien Thung Kao. Jack Finegan, mengutip buku Montifiore, Novum Testamentum, vol 4 / 1960, menuliskan bahwa kedua bintang itu memang dijadikan acuan oleh orang-orang Majus.
Nova (jamak: Novae) adalah sebuah bintang yang kecil yang mendekati akhir masa hidupnya dan kemudian ia meledak. Ledakan bintang ini akan meningkatkan cahaya terang dari bintang itu sendiri seribu bahkan jutaan kali lipat. Novae diklasifikasikan berdasarkan kecepatan perkembangan dari pancaran cahayanya. Fast Novae (NA) memiliki peningkatan terang yang cepat dan berlangsung selama 100 hari. Slow Novae (NB) memiliki cahaya terang yang belangsung selama 150 hari. Very slow Novae (NC) memiliki terang yang dapat bertahan maksimalnya satu decade bahkan lebih kemudia akhirnya lenyap dengan sangat lambat. Hal ini mungkin sebab tipe ini adalah obyek yang berbeda secara fisik dibandingkan dengan novae pada umumnya.
Ketika mereka dalam perjalanan malam hari menuju Betlehem, mereka kembali melihat bintang yang sama seperti mereka lihat sebelumnya. Dalam Matius 2: 9, kita membaca “Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga berhenti di atas tempat di mana Anak itu berada”, apabila kita perhatikan ayat 9 ini, maka kita dapat tahu bahwa ayat 9 ini adalah keterangan tambahan yang diberikan oleh penulis kitab Injil Matius itu sendiri. Matius mengatakan bahwa “bintang itu mendahului para majus”, kata “mendahului” dalam teks aslinya (Yunani) memiliki arti “memimpin (to lead)”. Jadi, dalam ayat 9 ini tampaknya Matius ingin menyiratkan suatu makna bahwa bintang itu berfungsi sebagai penunjuk arah bagi para majus yang sedang menuju Betlehem. Kalimat “bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka..” menurut saya merupakan suatu gaya bahasa personifikasi yang digunakan oleh Matius, hal ini bukan berarti bintang itu benar-benar bergerak saat para majus melihatnya [seperti meteor atau komet].
Ingat, jarak dari Yerusalem ke Betlehem kurang lebih 10 kilometer, jadi para majus dapat tiba di Betlehem kira-kira 4 jam saja dari Yerusalem dan akan lebih cepat apabila mereka menunggangi unta ataupun hewan sejenisnya jadi agaknya juga kurang tepat apabila kita menafsirkan kalimat “bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka..” sebagai gerakan planet Jupiter yang bergerak ke posisi tertentu, karena fenomena ini memerlukan waktu beberapa minggu. Bukankah jarak dari Yerusalem dan Betlehem dapat ditempuh hanya beberapa jam saja?
Apabila bintang yang pertama kali dilihat oleh para majus itu adalah konjungsi planet Jupiter dan Saturnus yang terlihat seperti menyatu [tunggal] di tahun 7 sM sehingga mereka berangkat pergi ke arah barat, maka tidaklah mustahil bahwa bintang kedua yang dilihat ketika mereka dalam perjalanan menuju Betlehem dari Yerusalem adalah bintang Nova di tahun 5 sM. Kita harus menyadari bahwa kemungkinan besar pengklasifikasian suatu penomena langit pada zaman itu belum sedetail seperti zaman modern ini. Pada zaman itu setiap fenomena langit seperti yang sekarang kita kenal seperti meteor, komet, konjungsi, supernova dll pasti saat itu akan selalu dikatakan sebagai bintang. Jadi akhir dari kesimpulan saya adalah para majus melihat dua jenis fenomena langit yang berbeda tetapi Matius menganggap bahwa kedua fenomena itu [konjungsi dan Nova] dengan satu sebutan yang sederhana, yaitu “bintang”.
Matius ingin menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas segala bangsa, bukan hanya diperuntukan bagi bangsa Yahudi. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Yesus sendiri dalam Mat. 28: 19, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”.
Banyak sekali tafsiran dan pendapat yang cukup bervariasi yang membahas topik ini, dan menurut saya semuanya itu mengarah kepada satu FAKTA: bahwa sesungguhnya Yesus telah datang ke dalam dunia untuk menebus dosa-dosa manusia. Kelahiran-Nya yang ajaib, ajaran-Nya yang penuh dengan cinta kasih, kematian-Nya yang diabaikan dan penuh penderitaan, kebangkitan-Nya yang telah membungkam kerajaan maut, dan kenaikan-Nya ke surga adalah sederetan fakta yang tidak dapat kita sangkal. Dan sekarang apakah anda siap untuk menyambut kedatangan-Nya kelak??? Dan apakah yang akan anda persembahkan bagi-Nya???
Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, terima kasih,
REFERENSI :
Tentang bulan Adar:
htpp://www.inner.org/times/adar/adar.htm
http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=769&letter=A&search=adar#ixzz0p1qk46F5
http://en.wikipedia.org/wiki/Adar
http://www.ou.org/chagim/roshchodesh/adar/default.htm
The Jewish Leap Year – Ada II by Nachum Mohl
Hebrew calender at www.inner.org
Tentang bulan Kislev:
http://www.inner.org/times/kislev/kislev.htm
http://www.jewishencyclopedia.com/view.jsp?artid=249&letter=K&search=kislew#ixzz0p1rkxZP0
http://en.wikipedia.org/wiki/kislew
Tentang peristiwa sensus dan Kirenius:
The date of the Nativity in Luke by Richard Carrier
http://www.merriam-webster.com/dictionary/procurator
http://www.livius.org/pp-pr/procurator/procurator.html
“Is Luke wrong about the time of Jesus’ birth?” at http://www.comereason.org/bibl_cntr/con100.asp
Tentang Migdal Eder:
Where was the birthe place of the Lord Jesus? By Cooper P Abrams III
Tentang bintang Betlehem:
“The Saturn/Jupiter triple conjuction theory” at http://www.btinternet.com/~prgreetham/Wisemen/theory1.html
“Bethlehem Star” at http://www.bpccs.com/lcas/Articles/xmasstar.htm
===========JESUS CHRIST IS THE BEST===============
wow,,,lengkap bgt,,,,,thanks bgt buat artikelnya.GBU
BalasHapussemoga memberkati anda :)
BalasHapus